Berbakti pada Kedua Orang Tua

 oleh: Nurmariana

            Setiap anak wajib berbakti kepada orang tua. Berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua  dalam Islam dikenal dengan  birul walidain. Orang tua dalam hal ini adalah bapak ibu (orang tua kandung). Mengapa demikian? Sebab tanpa adanya kedua orang tua tersebut maka mustahil si anak akan lahir ke dunia ini. Sebaik-baiknya akhlak seorang anak adalah yang berbuat baik kepada kedua orang tuanya.

            Kalau dilihat dalam kehidupan sehari-hari banyak pertanyaan yang muncul dan perlu dijawab seputar berbuat baik kepada kedua orang tua. Bagaimana berbuat baik kepada kedua orang tua? Seberapa jauh si anak harus berbakti pada kedua orang tuanya? Apakah cukup bila si anak hanya menuruti semua perintah kedua orang tua? Sopankah bila menitipkan orang tua ke panti jompo? Dan masih banyak lagi pertanyaan tentang  berbuat baik pada kedua orang tua ini, bahkan sekarang ini banyak anak yang  durhaka kepada kedua orang tua.

            Masih ingatkah pembaca, ketika masih kecil belajar agama dengan guru ngaji atau guru agama? Rida Allah ada pada rida kedua orang tua dan begitu pula dengan murka Allah ada pada kemurkaan kedua orang tua. Apa maksudnya kalimat ini? Apabila bila kedua orang tua kita rida maka Allah pun rida kepada kita dan kalau kedua orang tua kita marah tentu saja Allah marah pada kita.

            Bagaimana berbakti atau berbuat baik kepada kedua orang tua? Sebagai anak wajib berbuat baik kepada kedua orang tua yaitu:

1. berkatalah dengan sopan dan santun,

2. patuhi perintah kedua orang tua selagi perintah itu tidak melanggar kaidah agama

    yang telah diatur dalam Alquran dan hadis,  

3. bila dipanggil walaupun sedang salat hendaknya jawab dan temui dulu apa yang

    sedang diinginkan orang tua,

4. bantulah atau ringankan pekerjaan  orang tua,

5. janganlah bermuka masam atau cemberut yang menampakkan ketidaksenangan

     bila berhadapan dengan orang tua,

6. sayangi kedua orang tua sebagaimana mereka menyayangi kita di waktu masih

    kecil sehingga berkembang dan tumbuh sehat,

7. doakan kedua orang tua setiap saat,

8. kunjungi orang tua bila tidak serumah dengan mereka,

9. jangan sakiti hati mereka, minta maaf bila lakukan kesalahan padanya,

10.buatlah mereka selalu tersenyum bahagia,

11.jaga nama baik orang tua,

12. permudah urusan mereka, dan

13. jangan titipkan kedua orang tua ke panti jompo.

            Semoga  apa yang sudah dipaparkan ini menjadi bahan  untuk direnungkan para anak yang mau sukses hidup di dunia dan di akhirat. Semoga bermanfaat dan salam literasi/

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tinggalkan Jejak

Gambar
oleh: Nurmariana             Masih ingatkah pembaca tentang pelajaran Bahasa Indonesia materi peribahasa? Gajah mati meniggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama. Dari ketiga peribahasa ini, memiliki kata yang sama yaitu   ... mati meninggalkan .... Hal ini mengingatkan kita   bahwa ada pelajaran hidup tentang mati. QS Al-Imron ayat 145 yang diawali dengan: Kullu nafsin dzaiqoyul maut artinya setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hal ini mengingatkan kita akan adanya mati bagi yang hidup. Setiap yang hidup akan mengalami yang namanya mati.             Hidup di dunia yang fana ini tidak akan lama. Bahkan ada syair lagunya. Dunia ini panggung sandiwara. Kalimat ini merupakan syair dari lagu yang melegenda dinyanyikan oleh Ahmad Albar. Kalau hari ini kita mengantarkan ke peristirahatan terakhir saudara/kerabat yang meninggal...
Baca selengkapnya

Air Susu Dibalas dengan Air Tuba

Gambar
  oleh: Nurmariana Manusia merupakan manusia cerdas (homo sapiens). Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Untuk dapat hidup secara normal dalam masyarakat sangat diperlukan komuniklasi yang saling komunkatif. Untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya maka manusia membutuhkan bantuan orang lain. Namun bantuan yang diberikan sering membuat atau mendatangkan masalah pada kedua belah pihak.   Untuk mencairkan suasana ini diperlukan bahasa penghalus dalam berkomunikasi. Salah satunya kita sering menggunakan peribahasa dalam berkomunikasi untuk mencairkan suasana tersebut. Banyak peribahasa yang masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperbaiki komunikasi agar tetap komunikatif dan kondusif. Di antaranya: pura-pura dalam perahu, tong kosong nyaring bunyinya, tak ada gading yang tak retak, air susu dibalas dengan air tuba, dan masih banyak yang lainnya. Untuk mencairkan suasana dalam berkomunikasi memang diperlukan p...
Baca selengkapnya

Jangan Menawar

Gambar
 oleh: Nurmariana Ada suatu tempat di mana tempat tersebut sering terjadinya pertemuan antara penjual dan pembeli. Tempat itu sebut saja dengan pasar. Sebagaimana kita ketahui secara umum pasar terbagi atas dua jenis yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Ada orang yang lebih senang belanja  ke pasar tradisional dan  banyak juga masyarakat yang lebih senang belanja di supermarket. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya Ada perbedaan kebiasaan di kedua pasar tersebut. Beberapa kali ke pasar  dan masih saja terdengar ada ibu-ibu yang  selalu menawar harga dari suatu barang pada penjual pasar tradisional. Padahal harga  barang yang dijual tersebut sudah jauh  dan sangat murah dibandingkan dengan harga di supermarket-supermarket yang banyak bermunculan bak jamur di musin hujan.     Apakah masih tega menawar suatu barang pada penjual yang sudah tua renta dan bersahaja? Terkadang terlihat ada beberapa ibu-ibu yang berbelanja selalu mencari harg...
Baca selengkapnya