Hidup untuk Ibadah

oleh: Nurmariana


            Banyak orang mengatakan bahwa hidup ini untuk makan ataupun makan untuk hidup. Sebagian besar pembaca menyebutnya dengan sebutan moto hidup. Namun entah berapa banyak pula orang yang memiliki moto hidup bahwa hidup itu untuk ibadah. Pembaca pilih yang mana? Mau pilih hidup untuk makan, makan untuk hidup, atau hidup untuk ibadah, silakan pilihan ada di tangan pembaca.

            Mari cermati paparan singkat ini tentang hidup untuk apa sesungguhnya. Kalau hidup untuk makan, ini kita hidup hari-harinya dan setiap saat hanya makan saja yang ada dalam pikiran kita. Setelah dapat makan satu jenis terus kita ingin makan yang lain lalu kita makan lagi terus dan terus seperti ini setiap saat dari hari ke hari. Maka kebanyakan orang mengatakan dari hari ke hari hanya makan tidur makan tidur saja. Maaf ini sama halnya seperti hewan yang memang seperti itulah kehidupannya. Tentu saja  bila manusia yang cerdas tidak akan seperti itu. Penulis pun percaya dan yakin bahwa pembaca tujuan hidupnya bukan untuk makan.

            Kalau dicermati paparan sebelumnya tahulah kita bahwa memang benar manusia hidup butuh makan tetapi  bukan hidup untuk makan. Agar kehidupan kita bisa bertahan maka kita memang butuh makan. Tentu saja makanan yang kita makan hendaklah makanan yang bergizi, halal dan baik bukan makan asal kenyang saja. Hal ini terlepas dari mampu tidak mampunya seseorang untuk memenuhi makanan yang bergizi, halal dan baik tersebut. Sebab bila tidak memenuhi ketiga kriteria ini, tentu saja lambat laun suatu penyakit akan segera menghampiri kita.

            Apabila pembaca memiliki moto hidup yaitu makan untuk hidup, ini boleh saja. Memang benar bahwa orang hidup membutuhkan makan agar bisa bertahan hidup. Bila tidak makan kemungkinan hidupnya bisa terancam. Tentu saja dalam hal ini, tidak makan terus-menerus setiap hari. Orang puasa juga tidak makan tapi ada saatnya setelah tiba waktunya untuk berbuka orang tersebut akan membatalkan puasanya. Dan orang tersebut akan minum dan makan.

            Setelah menyimak perbedaan moto hidup tersebut dapatlah kiranya pembaca mengambil keputusan yang tepat. Dan dapat memahami perbedaan kedua moto hidup tersebut. Kalau moto hidup, hidup untuk makan ini dapat diartikan bahwa dalam menjalani  hidupnya seseorang itu hanya diisi dengan makan saja. Berbeda dengan orang yang memiliki  moto hidupnya bahwa makan untuk hidup, maka orang ini dalam menjalni kehidupannya sehari-hari tidak diisi dengan makan saja namun banyak aktivitas yang dilakukannya bukan sekedar mencari atau untuk memenuhi makan saja.

            Berkenaan dengan moto hidup bahwa makan untuk hidup tentu saja pemilik moto ini memiliki tujuan hidup. Sebaik-baiknya moto hidup adalah hidup itu untuk ibadah. Jadikan setiap langkah  dalam menjalani kehidupan ini niatkan untuk ibadah kepada Allah SWT. Ibadah dalam hal ini adalah ibadah yang bermanfaat sehingga harus mengikuti aturan Allah SWT. Melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya berdasarkan Alquran dan hadis untuk mencapai rida Allah SWT. Itulah tujuan hidup manusia yang paling hakiki menurut ajaran agama Islam. Sebagaimana QS Adz Dzaariyaat (Angin yang menerbangkan): 56, yang artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.

            Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk memenuhi moto hidup yaitu hidup untuk ibadah antara lain sebagai berikut.

1. Dirikan salat, sebab salat merupakan tiang agama.

2. Bersyukur, bersyukur atas segala  nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

3. Jaga hati, setiap saat kita selalu menjaga hati kita agar menjadi hati yang hidup

    dengan cara berzikir atau mengingat Allah SWT.

4. Bertobat, bila lakukan kesalahan maka hendaknya segera bertobat sebab ajal

    menjemput tidak menunggu kita sudah bertobat atau belum.       

            Semoga paparan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam  upaya untuk beribadah kepada Allah SWT  dan terpenuhi moto hidup bahwa hidup untuk ibadah. Salam literasi.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tinggalkan Jejak

Air Susu Dibalas dengan Air Tuba

Jangan Menawar