Roda Kehidupan
oleh: Nurmariana
Kita
hidup di dunia. Dunia selalu berputar sesuai dengan porosnya. Hal ini ang
menyebabkan adanya perbedaan antara siang dan malam. Kehidupan yang fana ini
ibaratkan roda pedati, kadang berada di atas dan terkadang berada di bawah. Begitulah kehidupan. Banyak
orang menyebutnya dengan roda kehidupan. Dalam menjalani kehidupan yang fana
ini memang sangat diperlukan kekuatan iman agar kita tidak salah melangkah.
Lihat saja sebuah roda sepeda motor, yang selalu berputar menuju tujuannya.
Sebelum sampai ke tujuannya tentu saja roda tersebut teruslah berputar.
Berputar terus dan berputar terus serta
terus berputar.
Berdasarkan
pengalaman menyimak roda kendaraan bormotor tadi, maka kita harus siap
menjalani kehidupan yang kadang di atas dan terkadang di bawah. Untuk menjalani
kehidupan ini kita harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip kehidupan
beragama, bernegara dan bermasyarakat bila tidak hendak tergilas. Banyak saudara-saudara kita yang tergilas oleh
roda kehidupan sehingga tergilas dan
hidupnya seakan sia-sia. Apakah pembaca mau tergilas oleh roda kehidupan? Tentu
saja tidak bukan?
Masih
ingatkah pembaca ketika itu kita masih bersekolah di SD, guru TPA atau guru
mengaji sering bercerita dan berkisah tentang neraka itu merupakan tempat orang-orang yang tergelincir
ke jalan yang tidak benar. Dalam kehidupan ketika di dunianya, seseorang
tersebut tidak berjalan di jalan Allah SWT, sehingga banyak yang salah jalan
atau salah melangkah. Sebagai manusia yang nomal tentu tidak mau salah langkah
atau salah jalan. Namun begitu berada bersama teman-teman banyak godaan sehingga mereka yang tidak kuat
iman akan tergelincir sedangkan yang imannya kuat tetap tegak lurus pada
koridor Allah SWT.
Bagaimana
menyiasati agar kita tidak salah
jalan dan tetap berada di koridor Allah
SWT ketika roda kehidupan sedang berada di bawah atau pun di atas? Berikut ini
dapat dijadikan panduan agar kita tetap tegak lurus tak tergoyahkan.
1.
Perkuatlah iman
Iman
seseorang itu belum dapat dikatakan mendekati sempurna bila hubungan hamba-Nya dan Sang Khalik
berjalan lancar tanpa ada hambatan apa yang berarti. Beribadahlah yang tekun,
jalankan ibadah dan sunah dengan segenap hati.
Iman seseorang hamba Allah SWT memang
selalu mengalami fluktuasi atau selalu berubah dan tidak stabil. Bila tidak
tergoyahkan seorang hamba Allah SWT maka orang terssebut dapatlah disebutkan
dengan sebutan kuat imannya atau memiliki iman yang kuat. Memang kesempurnaan
itu hanyalah milik Allah SWT. Isi hati dengan selalu zikir kepada Allah SWT. Dengan berzikir maka
hati kita menjadi tenang.
2.
Jangan lupa berdoa
Dalam menjalani hidup ini tidak terlepas
berdoa oleh karena itu rajin-rajinlah berdoa. Doa apa saja boleh asal untuk
kebaikan. Ada doa yang selalu dibaca
hamba Allah SWT bila ingin selamat dunia akhirat yang selalu dibaca oleh
Rasulullah SAW, yaitu Rabbanaa aatina fiddunya hasanatan wa fill-akhirati
hasanatan artinya Ya Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat. Doa ini pada umumnya orang menyebut dengan doa sapu jagat.
3. Pupuk terus silaturahmi
Agar
dapat menjadlani hidup ini tetaplah jaga
silatuhrahmi. Jangan putuskan tali silaturahmi. Bahkn dengan menjaga tali
silaturahmi dapat memperpanjang usia kita. Bahkan ketika kedua orang tua kita
telah menghadap Allah SWT kita dianjurkan agar terus menjalin silaturahmi
dengan saudara atau sahabat-sahabat mereka yang masih hidup. Kunjungi atau
jenguk bila kawan-kawan atau sahabat tersebut sedang sakit. Bantu mereka bila
mengalami kesusahan.
Semoga
paparan yang sederhana ini bermanfaat dan menjadikan iman kita kuat dalam
menjalani roda kehidupan yang fana. Salam literasi.
Komentar
Posting Komentar