Postingan

Tinggalkan Jejak

Gambar
oleh: Nurmariana             Masih ingatkah pembaca tentang pelajaran Bahasa Indonesia materi peribahasa? Gajah mati meniggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama. Dari ketiga peribahasa ini, memiliki kata yang sama yaitu   ... mati meninggalkan .... Hal ini mengingatkan kita   bahwa ada pelajaran hidup tentang mati. QS Al-Imron ayat 145 yang diawali dengan: Kullu nafsin dzaiqoyul maut artinya setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hal ini mengingatkan kita akan adanya mati bagi yang hidup. Setiap yang hidup akan mengalami yang namanya mati.             Hidup di dunia yang fana ini tidak akan lama. Bahkan ada syair lagunya. Dunia ini panggung sandiwara. Kalimat ini merupakan syair dari lagu yang melegenda dinyanyikan oleh Ahmad Albar. Kalau hari ini kita mengantarkan ke peristirahatan terakhir saudara/kerabat yang meninggal dunia, nanti mungin besok atau lusa entah kapan giliran kita yang diantar. Sabar menanti giliran kita dijemput. Nah

Jangan Menawar

Gambar
 oleh: Nurmariana Ada suatu tempat di mana tempat tersebut sering terjadinya pertemuan antara penjual dan pembeli. Tempat itu sebut saja dengan pasar. Sebagaimana kita ketahui secara umum pasar terbagi atas dua jenis yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Ada orang yang lebih senang belanja  ke pasar tradisional dan  banyak juga masyarakat yang lebih senang belanja di supermarket. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya Ada perbedaan kebiasaan di kedua pasar tersebut. Beberapa kali ke pasar  dan masih saja terdengar ada ibu-ibu yang  selalu menawar harga dari suatu barang pada penjual pasar tradisional. Padahal harga  barang yang dijual tersebut sudah jauh  dan sangat murah dibandingkan dengan harga di supermarket-supermarket yang banyak bermunculan bak jamur di musin hujan.     Apakah masih tega menawar suatu barang pada penjual yang sudah tua renta dan bersahaja? Terkadang terlihat ada beberapa ibu-ibu yang berbelanja selalu mencari harga yang murah, walaupun selisih harga hanya b

Memilih Teman

Gambar
  oleh: Nurmariana             Ada pesan dari seorang teman ketika sama-sama masih duduk di bangku   SD. Kalimat yang diucapkan kala itu   adalah, ”Semua manusia di muka bumi ini sama di mata Allah SWT”. sampai sekarang kalimat tersebut masih terngiang di telinga.   Penulis begitu kagum   pada teman tersebut, akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada ustazah yang sedang memberikan pencerahan   masalah hidup. Dapat dikatahui bahwa hal tersebut memang benar adanya.             Ustazah menjelaskan tentang kedudukan manusia itu sama di mata Allah SWT berdasarkan QS Al-Hujarat ayat 13 berbunyi: Yaa ayyuhan-naasu iinaa khalaqnaakum min dzakariw wa unsaa wa ja’alnaakum syu’uubaw wa qaaba’ila lita’aarufuu innaakramakum indallaahi atqaakum innallaaha ‘aliimun khabir, yang artinya ”Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku   supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya   orang yan

Air Susu Dibalas dengan Air Tuba

Gambar
  oleh: Nurmariana Manusia merupakan manusia cerdas (homo sapiens). Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Untuk dapat hidup secara normal dalam masyarakat sangat diperlukan komuniklasi yang saling komunkatif. Untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya maka manusia membutuhkan bantuan orang lain. Namun bantuan yang diberikan sering membuat atau mendatangkan masalah pada kedua belah pihak.   Untuk mencairkan suasana ini diperlukan bahasa penghalus dalam berkomunikasi. Salah satunya kita sering menggunakan peribahasa dalam berkomunikasi untuk mencairkan suasana tersebut. Banyak peribahasa yang masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperbaiki komunikasi agar tetap komunikatif dan kondusif. Di antaranya: pura-pura dalam perahu, tong kosong nyaring bunyinya, tak ada gading yang tak retak, air susu dibalas dengan air tuba, dan masih banyak yang lainnya. Untuk mencairkan suasana dalam berkomunikasi memang diperlukan peribahasa

Bangkit dan Atur Segera Langkah Seribu

Gambar
oleh: Nurmariana             Jalani hidup dengan apa adanya tak perlu banyak ini dan itu. Hadapi kenyataan hidup dengan penuh ikhlas dan tabah. Bila Anda merasa letih berjalan, silakan berhenti. Coba renungkan hari-hari yang sudah dilalui dengan introspeksi atau mawas diri. Bila banyak merasakan   bersalah,   teruslah   belajar jangan berhenti hanya terpaku di situ saja. Bangkit dan atur segera langkah seribu.             Menyimak alinea tersebut, ada kalimat yang menarik untuk dikupas yaitu kalimat terakhir. ”Bangkit dan atur segera langkah seribu.” Bila dianalisis kalimat tersebut ada strategi yang memerlukan proses seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya. Dari kalimat itu harus dipahami terlebih dahulu adalah kata bangkit, atur, segera, dan langkah seribu. Bangkit artinya bangun. Atur artinya disusun baik-baik. Segera bermakna cepat sedangkan langkah seribu artinya lari cepat. Jadi, bila kita mengalami kegagalan dalam hidup ini hendaklah kita segera bangkit lalu mengatur stra

Bahagia Tak Perlu Dicari

Gambar
oleh: Nurmariana             Kalau Anda ditanya dari seseorang tentang bahagia, apakah jawabannya? Bahagiakah Anda hari ini? Kalau saja saat ditanya bahagia dan perasaan pembaca sedang kesal, sedih, jengkel atau galau istilah anak zaman now, penulis yakin Anda atau pembaca tidak akan menjawab dengan satu kata yaitu bahagia. Tentu saja tidak, sebab memang Anda sedang tidak bahagia. Dan penulis yakin, Anda tidak akan berpura-pura menjawab bahagia. Lawan bicara Anda akan tahu apa yang sedang berkecamuk dalam hati dan jiwa Anda.             Bahagia itu apa sih? Bahagia itu seperti apa sesungguhnya? Bahagia adalah   keadaan atau perasaan senang dan tenteram dalam diri seseorang yang akan tercermin aura kegembiraannya di wajah orang tersebut. Bila dilihat dari tatap pandangan matanya akan menyorotkan semangat berbinar-binar terpancar, ini benar-benar terlihat dari luar. Tidak ada sedkit pun kegembiraan yang ditutupi dari ketidaknyamanan yang sedang dialaminya. Kalau ada hal yang mengganj

Roda Kehidupan

Gambar
  oleh: Nurmariana Kita hidup di dunia. Dunia selalu berputar sesuai dengan porosnya. Hal ini ang menyebabkan adanya perbedaan antara siang dan malam. Kehidupan yang fana ini ibaratkan roda pedati, kadang berada di atas dan terkadang   berada di bawah. Begitulah kehidupan. Banyak orang menyebutnya dengan roda kehidupan. Dalam menjalani kehidupan yang fana ini memang sangat diperlukan kekuatan iman agar kita tidak salah melangkah. Lihat saja sebuah roda sepeda motor, yang selalu berputar menuju tujuannya. Sebelum sampai ke tujuannya tentu saja roda tersebut teruslah berputar. Berputar terus dan berputar terus   serta terus berputar. Berdasarkan pengalaman menyimak roda kendaraan bormotor tadi, maka kita harus siap menjalani kehidupan yang kadang di atas   dan terkadang di bawah. Untuk menjalani kehidupan ini kita harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip kehidupan beragama, bernegara dan bermasyarakat bila tidak hendak tergilas.   Banyak saudara-saudara kita yang tergilas oleh roda